Senin, 11 Mei 2009

Situational Lead

Situational Lead adalah pemimpin yang efektif melakukan dan menyesuaikan diri dengan segala macam situasi dan kondisi di lapangan. Tatkala seorang pemimpin menghindari situasi konflik, maka ia bukanlah seorang pemimpin situasional. Pemimpin situasional adalah pemimpin yang melihat situasi dan menerapkan gaya kepemimpinannya pada waktu yang tepat. Dalam keadaan tertentu pemimpin tersebut menerapkan gaya kepemimpinan otoriter terhadap bawahan yang tidak mengikuti aturan, setelah bawahan tersebut mengikuti aturan, maka pemimpin perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang memberikan pengarahan.
Menurut saya gaya kepemimpinan atau lead pemimpin adalah gaya yang unik dan tepat untuk diterapkan di Indonesia yang notabene memiliki suku, bangsa, bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Mempelajari kepemimpinan situasional dan berupaya untuk menerapkannya dengan waktu, dan sasaran yang tepat adalah hal yang menarik dan perlu dicoba oleh pemimpin-pemimpin, secara nasional mau pun lokal.
Tuhan Yesus Kristus yang diyakini oleh umat Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan Allah, dalam kehidupan-Nya selama tiga stengah tahun menerapkan gaya kepemimpinan situasional. Yesus merupakan pemimpin situasional atau situational Lead. Mengapa saya katakan demikian? Kalau kita perhatikan secara seksama, Yesus, ketika berhadapan dengan orang sakit ia mengetahui keadaan mereka dan memberikan apa yang mereka butuhkan, ketika Ia berhadapan dengan orang-orang yang menjadikan rumah/bait Allah tempat jual beli barang atau pasar, Ia gunakan kepemimpinan otoriter dengan mengusir mereka, mengobrak-abrik tempat jualan mereka, ketika berhadapan dengan orang yang kelaparan ia memberi makan dengan lembut dan ketika dia berhadapan dengan murid-murid-Nya, Dia memberikan arahan dan bimbingan dengan penuh kasih. Semuanya ini, menunjukkan bahwa Yesus Kristus Tuhan yang kita percaya adalah seorang Pemimpin Agunng yang Efektif menerapkan segala macam gaya kepemimpinan.
oleh sebab itu, jika kita ingin belajar menjadi pemimpin situasional atau situational lead, mari kita sama-sama belajar kepada pemimpin Agung kita yaitu Yesus Kristus.

Rabu, 11 Februari 2009

Mapnduma Kota Sejarah

Mapnduma 1963-2009

Mapnduma merupakan daerah/tempat yang sangat bersejarah bagi suku Nduga. Sebab ketika Injil atau berita keselamatan itu dibawa oleh Rev. Andrian Vander Bij'l, tempat ini menjadi pusat atau sentra dari semua kegiatan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan Masyarakat, Perekonomian dan Transportasi Udara yang satu-satunya di tengah-tengah Masyarakat Nduga. Sehingga dari beberapa daerah sekitarnya datang ke Mapnduma untuk memperoleh/menjual hasil bumi selayaknya masyarakat umum lainnya.
Mapnduma adalah daerah yang dianggap merah oleh BIN. Mengapa? Karena dianggap Basis/tempat beroperasi Gerakan Papua Merdeka. Apakah itu Benar? Atau hanya sebuah argumentasi saja? Sebab tidak ingin membangun Papua secara umum dan secara khusus Suku Nduga oleh Pemerintah Indonesia? Silahkan renungkan sendiri! Apa pendapat anda tentang ini!! Dari daerah terpencil inilah, lahir beberapa pemimpin-pemimpin Nduga yang kini menduduki beberapa posisi penting di pemerintahan.
Tidak dipungkiri bahwa itu adalah hasil dari kerja keras bapak VD.Bij'l yang telah meninggalkan tanah airnya, datang ke tengah-tengah Masyarakat Nduga untuk melihat dan merasakan apa yang seharusnya dan sepantasnya.

Ndugaly

Ndugaly adalah buah pikiran dari saya secara pribadi. hal ini timbul dalam benak pikiran saya karena saya anak Nduga. saya berpikir saya harus menyatakan bahwa saya anak Nduga. hal kecil ini timbul karena, perbedaan. perbedaan ini sering muncul dalam kalangan masyarakat nduga secara umum. Diharapkan dari Penggunaan Bahasa sederhana ini, dengan tujuan agar kita dapat bersatu, yang di kemudian waktu nanti, kesatuan dan persatuan yang akan dibangun tersebut dapat berguna bagi masyarakat luas.
Masyarakat Nduga memerlukan tokoh/pemimpin yang memiliki pikiran untuk mempersatukan masyarakat Nduga secara menyeluruh. Mulai dari Silimo sampai Aralma, dari Kuyawagi sampai Jita. Kesemuanya merupakan satu kesatuan wilayah Nduga, yang tidak seorang pun memiliki wewenang untuk memecah belah wilayah Nduga dan masyarakat Nduga. Oleh sebab itulah, Nduga diharapkan memiliki pemimpin yang berkarakter dn berkepribadian yang kuat, supaya didalamnya pemimpin tersebut terus berupaya agar dapat mempersatukan keberagaman dalam masyarakat suku Nduga menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Suku Nduga sangat unik dari semua suku yang ada di pengunungan tengah Papua. Apa yang melatarbelakangi, saya menyatakan hal ini? Pernyataan ini, dapat dibuktikan dari beberapa hal sebagai berikut;
  1. Bahasa. Suku Nduga menggunakan bahasa Nduga. Penggunaan bahasa ini meliputi wilayah Mapnduma, Paro, Iniye, Bua atas, Bua Tengah Yigi, Darakma, Geselema, Yenggelo/Nolid, Yuguru, Tawelma, Kenyam, Wosak, Gearek, Sugapa/Itadipa, Kuyawagi. Penggunaan bahasa tidak semua daerah sama, akan tetapi memiliki perbedaan yang cukup mencolok dari daerah yang satu dengan lainnya. Hal ini menimbukan perbedaan.
  2. Etnis. Etnis Nduga terdiri dari beberapa Etnis yaitu antara lain Etnis Nduga, Nduga Lani/Lani Nduga, Amungtau/Amungme Nduga, Lem Nduga, Nduga Moni, Nduga Damal.Etnis Nduga berada dan berdiam di wilayah Mapnduma, Paro, Darakma, Yigi, Bua, Iniye, Yuguru, Geselema, Kenyam, Geyarek dan di beberapa daerah lainnya. Masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut diatas hanya dpat menggunakan bahasa Nduga saja (mereka juga memahami/mengerti bahasa suku-suku kerabat). Etnis Lani Nduga ada di Kuyawagi, Ilaga dan Sinak. Etnis Nduga yang ini sudah dapat berbahasa dalam dua bahasa yaitu bahasa Nduga dan bahasa Lani barat. Amungtau atau Amungme Nduga adalah masyarakat Suku Nduga yang juga mendiami wilayah Gin, Yagginat, Aralma,Agimuga dan Jita/Noema serta mereka yang berdomisili di Timika. Lem Nduga adalah mereka yang berdiam di balingga. Etnis ini memiliki kecakapan dalam berbahasa, sehingga dapat berbahasa dalam (3) tiga bahasa yaitu bahasa Nduga, Lem dan Lani. Nduga Moni adalah mereka yang berdiam di daerah Sugapa dan Itadipa. Etnis ini dapat menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Nduga dan Bahasa Moni. Nduga Damal adalah sebutan bagi masyarakat Nduga yang dapat berbahasa Nduga maupun bahasa Damal. Perbedaan diataslah yang membuat Suku Nduga unik dari beberapa suku kerabat lainnya.

Walaupun ada beberapa perbedaan-perbedaan tersebut, akan tetapi suku Nduga selalu menjaga hubungan yang harmonis. Perbedaan yang saya maksudkan bukanlah terdapat di dalam kalangan masyarakat, melainkan ada di dalam kaum intelektual yang sering kali membuat perbedaan. Misalnya banyak timbul isme dalam beberapa hal. Pada hal kalau diperhikan secara seksama, sebenarnya di kalangan masyarakat tidak ada perbedaan yang signigfikan. Opini isme hanya dibangun oleh beberapa orang sehingga diharapkan isme yang timbul tersebut diharapkan agar tidak dibangun lagi dalam kalangan intelektual yang seharusnya memberikan teladan yang berarti bagi masyarakat Nduga.

Ndugaly berpikir, bahwa saya adalah anak suku Nduga. Ndugaly berpikir bahwa saya tidak akan membangun opini yang dapat memecah belah kesatuan suku Nduga. Ndugaly berpikir bahwa Saya akan membangun satu benteng persatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Ndugali berpikir bagaimana mempersatukan masyarakat Nduga yang memiliki perbedaan dalam beberapa hal. Ndugaly................................berpikir untuk kemajuan dan pembangunan Nduga secara bersama-sama dengan kaum intelektual Nduga lainnya. Banggalah jadi anak Nduga/Ndugaly. Anda dan saya tidak akan membawa perbedaan tetapi saya dan anda dapat menjadi agen perubahan bagi opini yang tidak membangun. Salam Ndugaly

IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA NDUGA SEJAWA-BALI (IPMANDU)

Haloo...salam IPMANDU!!!!!
Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga atau yang sering disebut dengan IPMANDU adalah salah satu Organisasi Mahasiswa Nduga yang berdomisili di pulau Jawa dan Bali. Ikatan ini tidak terikat pada Ikatan Pelajar Mahasiswa Nduga atau yang dikenal dengan IPMN. Mengapa? Karena wilayah dari IPMANDU berorientasi di Pulau Jawa dan Bali, sedangkan IPMN berpusat di Jayapura-papua. Organisasi ini ada untuk mengikat dan menjaga kebersamaan antara mahasiswa/pelajar Nduga sejawa-bali secara khusus dan secara umum dengan rekan-rekan dari berbagai kabupaten lainnya di Papua.
Mengapa Ikatan ini diberi nama IPMANDU? Hal ini dikarenakan, para penerus/generasi Nduga yang berada dan sedang belajar di Jawa dan Bali terdiri dari; pelajar Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT).